#52

Bila wanita merana sakit 
Diantara canda tawa mu dan dia
Bukan cemburu menusuk hati, 
Tapi janji yang kau utarakan terhadap dia dalam tatapan tulusmu waktu itu
Dan kini sinar seolah tak pernah terjadi
Jika puing-puing kota saja dapat menjadi kenangan, 
Mengapa kau tega, melupa sejarah kita
Yang pernah kita ukir, dan berharap kan abadi
Namun... 
Asa menjadi hampa
Layaknya uap yang mengepul berlahan hilang 
Andai diri mampu menghentikan cinta yang berlebih, 
Sudah pasti tak merasa cabikan semu

Comments